Minggu, 15 Agustus 2010

Trust me. . .




Apa yg kau sembunyikan?
Ceritakanlah padaku. . .

Apa yg kau gundahkan?
Tumpahkanlah padaku. . .

Jangan kau sembunyikan asa. . .

Jangan kau kumpulkan lara. . .

Roda hidup tlah qta lalui bersama. . .

Dengan lapa dan laranya. . .

Percaya padaku. . .
Dengan segenap jiwa raga ini. . .
Aku akan membantumu,mendukungmu,dan menyokongmu. . . .

Susahnya Menjaga Hati

Susahnya menjaga hati....
Sedangkan ia adalah pandangan Tuhan..
Ia merupakan wadah rebutan di antara malaikat dan syaithan..
Masing-masing mengisi,
malaikat dengan hidayah, dan syaithan dengan kekufuran..


Susahnya menjaga hati....
Bila dipuji, ia berbunga dan terasa luar biasa..
Bila dicaci, aduuuh sakitnya.. Pencaci dibenci, bahkan berdendam sampai mati..
Bila berilmu atau kaya, sombong mengisi dada..
Jika miskin atau kurang, rendah diri pula dengan manusia..


Adakalanya kecewa menjadi puncak putus asa..
Ujian yang datang tiada sabar, jiwa pun menderita..
Dengan kelebihan orang lain, hati pun tersiksa..
Kesusahan orang lain, hati pun menghina.. Bahkan terhibur pula..


Menegur orang suka..
Ditegur, hati pun luka..
Aduh,, susahnya menjaga hati..
Patutlah ia dikatakan raja diri..

"BUKANKAH SIFAT SOMBONG ITU PAKAIAN RAJA??"

skenario Ilahi


seorang anak datang pada Q dengan tersedu sedan, seakan-akan ingin menumpahkan segala resah risau hati yang tak sanggup lagi di bendungnya. "lho,,kok??" pertanyaan yang muncul dihati Q. biasanya dia selalu membuat Q kesal dengan tingkahnya, selalu menggangu teman, berkelahi. Tapi hari ini ia menangis. Awalnya aQ tak terlalu menggubrisnya, aQ hanya menganggap itu caranya untuk mencari perhatian Q.

Sebelumnya aQ tak tahu asal usulnya,,orang tuanya, ah tentangnya. Tapi malam ini, pak hasan memberitahu Q lika liku hidupnya. MasyaAllah, hati Q terkejut.. tahukah kalian,,terkadang ia tidur di jalanan, orang tuanya sering memukulinya, ia harus mengemis untuk bisa mengisi hajat perut..Di umurnya yang sangat muda,, ia telah merasakan pahitnya hidup.

Mungkin itu memang skenario Sang Khalik.
Hati Q pilu mendengar kisahnya, air mata Q menetes....ditambah lagi dengan kisah2 anak lain yang tinggal di panti ini. aQ tak bisa menyalahkan sikap mereka selama ini, bahkan aQ merasa tak berhak mencerca tingkah mereka. aQ hanya bisa berusaha untuk membantu mereka bersikap baik, menyayangi mereka, menemani mereka, membuat mereka nyaman hidup disini.. walaupun tak sepenuh hari bisa Q habiskan dengan mereka. karena aQ juga harus menyibukkan diri Q dengan segudang tugas dari dosen2 Q..tapi yang Q tau, mereka membutuhkan Q, kasih sayang Q, seorang kakak, teman bahkan orang tua....

aaaaaah,,itu cerita yang Q dapatkan saat aQ menjadi salah satu staff di PANTI SOSIAL..hanya sebulan aQ disana,,tapi begitu banyak pengalaman dan pelajaran yang Q dapat..sebelumnya aQ termasuk orang yang tak suka dengan anak kecil,,dengan tingkah polah dan sikap mereka.. Tapi,,disana aQ belajar banyak tentang sikap anak2..terutama mereka yang hidupnya di jalanan...aQ memang bukan seorang psikiater,,atau mahasiswa jurusan psikologi.....tapi,,,aQ hanya mengandalkan hati nurani Q untuk menghadapi mereka.....

sadarkah kita,, bahwa anak-anak itu ibarat kaca yang berdebu....

ia ibarat kaca yang berdebu
jangan terlalu keras membersihkannya
nanti ia mudah pecah dan retak
tapi jangan pula terlalu lembut membersihkannya
nanti ia mudah keruh dan bernoda

lemah lembutlah kepadanya
tapi jangan terlalu memanjakannya
tegurlah bila ia bersalah
tapi jangan kau lukai hatinya

bersabarlah bila menghadapinya
karena ia kaca yang berdebu

semoga kita menemukannya dengan bercahayakan iman

raya,,,

Tok,,tok,,tok. . .“Dek,deek,buka pintunya..!!!”.di depan ada tamu tu,kakak engga tau siapa,,tadi b.azar yang nerima tamu,eh ga taunya disuruh masuk.padahal kakak ga kenal tu ama tamunya,coba adk liat.” cerocos kakak q.."Aduh kak,raya ga kenal ama tamu-a,mana mamak n ayah lagi engga di rumah,lagian ngapain sich pake acara disuruh masuk segala?xlo ada apa-apa gimana?",,sambung q...

Ah begitulah aq,juga kakak q..setelah berpakaian rapi,aq pun keluar dari kamar menuju halaman belakang.tak q perdulikan apa yang dikatakan kakak q tadi..
Sekarang aq cma ingin melaksanakan perintah ibu q untuk memindahkan jemuran ke halaman depan..

"dek,ada tamu lho..saudara dari mamak,katanya tinggal di arun",,seru abang ipar q..Berhubung aq sudah mulai kesal karena mendengar pernyataan kakak q,akhirnya aq menjawab ketus,"saudara?tinggal di arun?aduh bang,raya engga kenal bang..kayaknya ga ada dech saudara yang di arun..ah raya ga tau ah,ab panggil kakak aja"..dengan wajah keheranan,abang ipar q pun kembali ke ruang tamu..aq melanjutkan tugas q..

hmm..aq melihat kakak q tengah sibuk di dapur..ternyata ia sedang menyiapkan air untuk tamu..aq menghampirinya,"kak,tamu tu siapa sich?Raya kok ga kenal y?aduh,Raya takut tu orang yang suka nipu-nipu kak,ngakunya aja saudara,padahal bukan..ah tau ah,Raya g mau perduli..wong Raya engga kenal",ucap q seraya bergidik mengingat kejadian teman q yang ditipu oleh seorang tamu...aq kembali ke depan TV..

Beberapa menit kemudian,kakak q kembali ke dapur..."kenapa?"tanyanya..aq hanya menggeleng pelan.."Raya ga mau nyalamin tamunya ah,Raya malas kak xlo orang ga kenal gitu",seru q..."kakak juga ga mau Raya,tapi mau gimana lagi..masa engga kakak salami?padahal kakak ngehidangin air buat tamunya",timpal kakak q..

Saat kami tengah asyik ngalor ngidul,tiba-tiba tamu tersebut ke dapur, mengangkat nampan berisi air.."ya ampun bu,ngapain repot-repot?padahal nanti biar kami aja yang angkat"..dengan serta merta aq pun menyalami ibu yang katanya saudara q...aq hanya tersenyum..ibu itu pun tersenYum dan berkata,"si adik,mirip sama mamaknya y"..aq hanya tersenyum ketus..Ah kebiasaan buruk q muncul,,padahal beberapa tahun ini,,aQ tak pernah bersikap begitu,,pa lagi pada tamu yang tak q kenal..

kakak Q dan tamu tadi pun beranjak ke ruang tamu..Aq pun ikut meninggalkan dapur..sekilas Q terawangkan pandangan Q ke ruang tamu.. Mata Q berpapasan dengan salah seorang tamu tadi,,yaahh,,mereka datang berdua,,suami istri...Tadi aQ hanya menyalami istrinya,,dan kini pandangan Q berpapasan dengan suaminya.. Ah,,ego Q muncul,,Aq tak mau menyalaminya,,bahkan aQ pura-pura tak melihat.. Sebenarnya batin Q malu,,mana sopan santun yang selama ini selalu Q jaga??,,tapi,ah masa bodoh.. Aq tak kenal.

Beberapa menit kemudian,,tamu pun pulang.. "dek,,kasian kali tamu tadi,, panas-panas datang kemari,, mana naek kendaraan umum lagi,, truz mamak pun engga ada",seru kakak Q.. dhegg.. Batin Q miris..Rabbi,,sikap Q tadi,,acuh tak acuh.. dimana santun Q,, aQ merasa menjadi otamng yang paling angkuh di bumi.. Saudara Q sendiri,, tak mau Q salami.. walaupun aQ tak mengenal mereka,, tidak sepantasnya sikap Q begitu.. Tiba-tiba aQ terbayang jika seandainya mereka itu orang tua Q,, mungkin aQ pasti menangis sejadi-jadinya..

"kak,,Raya merasa bersalah kak,, Raya tegaan banget ya kak?? jadi gimana ni kak?? kita kerumah ibu tadi yuk.." tutur Q.. "Ray,, engga mungkin kan kita berdua yang pergi.. ntar aja,, xlo mamak udah pulang,, baru kita pergi..itulah,,kita ni dah kebiasaan hidup di kota,,jadi sikap kita udah ga perduli lagi sama yang laen.." jawab kakak Q. "Makanya,,lain kali,, kalian ga boleh gitu lagi,, pa lagi ada tamu gitu,,lagian tadi abang uadah tanya kok sama tamunya mau ketemu siapa,rupanya mau ketemu mamak, tapi karena engga ada,, mereka langsung nyerahin bawaannya,,kan ga enak kali xlo kita ambil bawaannya,,tapi engga kita jamu,,,emang abang bodoh kali apa?? pake acara suruh masuk trus,,hehe.."sambung abang ipar Q..

aaahhh,,ternyata aQ masih belum bisa membuang jauh sikap itu,,padahal sudah beberapa tahun ini,, aQ tak pernah begitu lagi.. Rabbii,,raya merasa bersalah.. Raya menyesal...Batin Q..
aQ janji,, lain kali aQ takkan pernah bersikap begini lagi..

Mencintai dengan sederhana

Td malam aq membaca sebuah cerita,n tahukah kalian...ada sebuah puisi menarik di cerita itu,sung6uh meng6ugah hati...dalam cerita itu, puisi tersebut di berikan oleh sang suami kepada istri-a...so sweet,benakku...berulang kali aq membacanya...






“Aq ingin mencintaimu dengan sederhana...
Melalui kata yang tak sempat diucapkan oleh awan kepada air yang menjadikannya tiada. . .


Aq ingin mencintaimu dengan sederhana...
Dengan kata yang tak sempat disampaikan oleh kayu kepada api yang menjadikannya abu. . .”




sung6uh sebuah puisi yg luar biasa. . .

Top of Form

hal yang jarang kita lakukan,,

pernahkah kita mereview semua kejadian yang kita alami selama seharian????

pernahkah terlintas di benak kita untuk memohon ampun pada Sang Pencipta akan semua khilaf dan salah?????

pernahkah kita meminta maaf pada orang yang telah kita sakiti pada hari ini????

pernahkah kita menyesal akan tikah laku kita hari ini??????

padahal muhasabah diri itu sangat penting..
untuk memperbaiki diri kita,, agar keesokan harinya menjadi insan yang lebih baik lagi...

simple way untuk bermuhasabah,,, tak perlu mencari ruang sunyi,,, atau pun hari dan waktu khusus...

hanya perlu memutar pikiran agar video kehidupan hari ini berputar di kepala atau mungkin di benak kita.....

naaaaaaaaaaaaaaahhhhhhh.........
the way :

1. saat kepala kita telah menyentuh bantal,, dan tubuh telah rebah di kasur...eitss...jangan keburu tidur dulu,,,tapi,,,,,,,

2. coba ingat-ingat kembali apa yang telah kita lakukan selama seharian ini...

3. bandingkan,,mana yang lebih banyak kita lakukan,,dosa atau kebaikan????????
harus jujur lhoo sama diri sendiri....masa sich bohong...
-_-'

4. naaaaahhh...ini ne tantangan buat kita,,,,
meminta maaf pada mereka yang telah kita sakiti,,,
( daripada dosa kita tambah banyak,,mendingan ngurangi dosa kaaaaannn....lagian,,indah banget lho,,saat kita saling memaafkan...ingat!!! sebaik-baik orang adalah yang terlebih dahulu meminta maaf........)

truuuuzz.......berusaha untuk tidak mengulanginya....

coba dechh,,lakukan setiap hari,,menjelang tidur.........

seandainya kita benar-benar melakukannya sepenuh hati,,kita bakal menangis seraya memohon ampun pada Allah...karena begitu banyaknya dosa kita,,,

Top of Form

Bottom of Form

7 potensi yang di berikan oleh Allah SWT kepada kita....

"......Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi..." (SQ. Al-Baqarah: 30)



Sadarkah kita bahwa kita mengemban sebuah tugas mulia dari Allah SWT, yaitu sebagai khalifah di muka bumi, yang selalu harus ta'at kepada-Nya. Pernahkah kita mengingat perjuangan para utusan-Nya dalam memberi keteladanan kepada manusia bahwa hidup ini merupakan ibadah untuk menjalankan kehendak dan perintah-Nya.

Sesungguhnya Allah telah memberikan kita 7 potensi diri:

1. kekuatan iman
ini merupakan potensi paling utama ditanamkan dalam diri kita sebagai hamba-Nya. dari potensi inilah, kita selalu ingin mencari kedekatan kepada Allah SWT.

2. kekuatan impian
mimpi inilah yang menggerakkan setiap kita untuk terus berusaha, dan bekerja keras. Contohnya, Thomas Alfa Edison memimpikan dunia yang terang sampai akhirnya ia menemukan lampu pijar setelah hampir dua ribu kali percobaannya gagal dan gagal.
karena itu, bermimpilah tentang kebaikan, kesuksesan, dan kemakmuran untuk kemudian BEKERJA, BERUSAHA, dan BERDO'ALAH untuk menggapai impian itu.

3. kekuatan fokus
fokuslah pada satu tujuan yang ingin kita capai, bisa membuahkan hasil yang baik. Seperti,, kita fokus terhadap tujuan sebagai hamba Allah yang terbaik dalam kapasitas apapun.

4. kekuatan perjuangan
saat kita berjuang dengan sungguh-sungguh, maka kita pasti akan berhasil melewati rintangan-rintangan yang ada, hingga menghantarkan kita kepada kesuksesan.

5. kekuatan belajar
kita dikaruniai kekuatan untuk terus belajar dan belajar tentang kehidupan. Akal selalu kita gunakan untuk memecahkan berbagai masalah dalam kehidupan agar bisa mencapai kebahagiaan. ingatkah sabda Rasulullah?? "UTHLUBUL 'ILMA MINAL MAHDI ILA-LAHDI"...TUNTUTLAH ILMU DARI BUAIAN HINGGA KE LIANG LAHAT". long life learning bukan hanya sebagai slogan, melainkan sebagai suatu kewajiban bagi insan yang ingin sukses.. Bukankah sebuah hadist berbunyi "barang siapa yang menginginkan dunia,hendaknya ia berilmu....barang siapa yang menginginkan akhirat,,hendaknya ia berilmu...Dan barang siapa yang menginginkan keduanya, maka hendaknya ia berilmu..."

6. kekuatan disiplin
ibarat tetes air yang mampu melubangi batu besar dan keras, begitulah disiplin diri yang akan menghasilkan kesuksesan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Hal positif ini pula yang harus kita tanamkan dalam diri.

7. kekuatan cinta
seorang ibu rela mengorbankan apa saja demi anaknya. Cinta dapat merubah segalanya, membuat berbagai keajaiban, membuat segalanya menjadi mungkin.



"sudahkah kita memaksimalkan potensi diri kita??"

Sabtu, 14 Agustus 2010

Maafin Na, ayah...

Aaamin… kututup do’a ku seraya mengusap air mata yang mengalir di pipi… aku masih tertegun di gundukan tanah itu,, kenangan-kenangan masa lalu berkelebat di pikiran ku.. Ah, tapi kenangan hanya tinggal kenangan,, yang tersisa hanyalah penyesalan belaka…

***

“Na ga mau ayah, Na ga suka. Na maunya masuk ke sekolah favorit,, SMA favorit,, ayah kan udah janji sama Na”, protesku saat ayah tidak mengabulkan keinginanku untuk masuk ke SMA favorit. Kenapa sich keinginanku tidak di kabulkan,, sementara kakak ku dengan bebas menentukan pilihannya sendiri. Aku tidak bisa menerima ketidak adilan ini, aku juga ingin dituruti, bukan selalu menuruti. “ini semua kan untuk Na juga, makanya ayah ga mau menyekolahkan Na di SMA favorit”, ibuku menengahi perdebatanku dengan ayah. “Tapi bunda….”, kata-kataku tercekat di kerongkongan. Aku tak pernah bisa membantah mereka, walau di awal aku akan bersikeras dengan pilihanku, tapi pada akhirnya aku tetap mengalah.

Pada akhirnya aku menghabiskan masa remajaku di sekolah pilihan ayahku. Benar kata mereka, ini semua untukku, untuk kebaikanku. Seminggu lagi aku yudisium, hmmm akhirnya tamat juga dari sekolah ini. “Na, kamu di panggil ke kantor tu”, seru teman ku. What??? Kantor??? Oh tidak,,ada apa ini?? Bahkan aku tak pernah melakukan kesalahan,, aku termasuk murid teladan di sekolah. Kenapa bisa di panggil??? Dengan perasaan tak tenang, aku segera melangkahkan kakiku ke kantor.

“selamat ya Na, berkas-berkasmu diterima di Universitas Negeri Malang jurusan Manajemen”, sambut kak Irma saat melihat kehadiran ku di kantor. “iya kak?? beneran?? Selain Na,,siapa lagi kak??” balas ku. “Tuh si Nisa juga lulus”, jawabnya. Setelah mendengarkan penjelasan gono gini,, aku pun kembali. Akhirnya,, keinginanku terkabul.. aku tak perlu bersusah-susah ujian masuk PTN lagi. Owh,, senangnya. Tapi ayah??? Apa beliau setuju???tidak,,tidak, kali ini aku harus disetujui.

***

Hiks hiks.. Air mataku masih mengalir mengingat kenangan itu, keberangkatan ku ke Malang. Bahkan sebelumnya diwarnai dengan perdebatan antara aku, ayah dan ibuku. Aku menganggap pikiran mereka terlalu kolot, masih saja mengekang anaknya untuk meraih cita-citanya menjadi seorang pakar ekonomi. Apa salahnya, tidak semua anak harus menjadi dokter kan?? Bisa-bisa kebanjiran dokter negeri ini, andai saja setiap anak diwajibkan menjadi dokter oleh orang tuanya.

Aku berangkat ke bandara sendiri, semua-semuanya kulakukan sendiri. “Hmm, belajar mandiri dari sekarang”, batin ku. Sedih sich,, tanpa ayah dan ibu yang mengantar. Tapi tak apa,, daripada mereka menggagalkan keberangkatanku kali ini. Empat tahun kuhabiskan waktuku untuk menyelesaikan studi disini, beruntungnya aku berhasil menyandang gelar cumlaude dan dikontrak oleh sebuah perusahaan besar ternama. Yah, empat tahun yang kuhabiskan tanpa menjenguk kampung sekalipun,, rasa kesal, marah dan ego membuatku enggan melakukannya. Bahkan komunikasipun hanya beberapa kali dalam setahun. Tiap ibu menelponku,, aku jarang menggubrisnya karena aku selalu saja terkenang peristiwa dimalam sebelum keberangkatanku.

***

“Kalau kamu memang berniat kesana, pergilah. Ayah tidak akan pernah melarang mu lagi, lakukan apa yang menurutmu baik untuk dilakukan. Tapi ingat, ayah tidak mau membiayai kuliahmu”. Aku tersentak mendengarnya, bagaimana mungkin aku hidup di kota orang tanpa dibiayai. Tapi,ego memaksaku menjawab, “baik ayah, Na akan buktikan kalau Na bisa, tanpa biaya dari ayah”. Aku segera berlari ke kamar, ku hempaskan tubuhku, menangis sejadi-jadinya, meluapkan semua lara dan kesal di hati. Aku berharap ada yang membantuku. “Na, tenanglah nak, ayahmu tidak mungkin begitu, beliau hanya tidak ingin kamu kesana. Berangkatlah nak jika kamu ingin berangkat, bunda tetap merestuimu”.

Ah, bunda memang selalu menjadi malaikat penolongku. “Tapi bundaaa….”. “Sudahlah, biar nanti bunda yang bujuk ayah, sekarang kamu janji ya kalau disana nanti akan tekun belajar !”, pintanya padaku.

***

“Na, ayo kita pulang. Tidak baik menangisi yang telah dipanggil oleh-NYA, lebih baik kita kirimkan do’a untuk ayah, semoga amal dan ibadah beliau diterima, dan beliau di tempatkan di tempat yang layak disisi-NYA”. Aku mengamini ucapan mas Rian, lalu beranjak dan mengikutinya ke mobil. Beruntungnya aku bisa bersanding dengan seorang lelaki pilihan yang nyaris sempurna, baik, alim, pintar, dan selalu mengingatkanku saat lupa dan salah.

Sepanjang perjalanan pulang, aku hanya diam membisu, menelusuri bait-bait penyesalanku, bunga-bunga kebodohanku, dan istana keegoisanku. Ayah pasti bahagia sekali jika saat-saat terakhir aku ada di sampingnya, menemaninya bercerita hanya untuk sekedar menghabiskan hari. Ayah juga pasti bangga tak ayalnya orang tua lain jika saja aku minta untuk hadir di acara wisudaku, apalagi saat itu aku berhasil meraih gelar sarjana dengan peringkat cumlaude, bahkan bisa mendapatkan kontrak kerja dengan perusahaan ternama. Tapi, kini semua hanyalah angan yang tak mungkin terwujud, yang hanya bisa ku titipkan pada awan dan burung yang tengah berkicau.

Setibanya di rumah, ku basuh anggota wudhu’ ku, lalu kugelar sajadah panjang. Allahu akbar, takbiratul ihram mengiringiku untuk berjumpa dengan-NYA. Ku akhiri dengan untaian do’a panjang dan surah Yasin untuk ayah. “Shadaqallaahul’adhiim”, kucium mushaf kecil pemberiannya. Sekarang, semua telah terlambat, aku berjanji pada ayah untuk selalu menjadi yang terbaik.

Harapku

Ku bentangkan sajadah panjang

Di atas bumi yang luas terbentang

Tuk menghadap Raja Agung nan Penyayang..

Kini aku tersungkur di atas sajadah panjang

Meniti bait kekhilafanku di masa yang terkenang

Mengubah alur hidupku tuk masa yang akan datang

Agar aku hidup dalam kasih sayang..

Aku adalah hamba yang dhaif

Selalu mengharap rahmat dan kasih

Dari Raja alam Yang Maha Pengasih

Tiada daya dan upayaku selain mengharap ridha dari yang terkasih

Ya Allah..

Ampunkanlah khilaf dan salahku

Semoga Engkau menghendaki diri ini disisi-Mu..

LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAHI-L-‘ALIYYIL AZHIM..

Asa

Kala mentari datang menerangi

Bercermin diatas bumi

Dengan kuasa Ilahi…

Kutapaki nirwana

Tuk mendapat setitik cahaya

Demi menggapai cita-cita..

Allahu akbar..

Aku menyebut asma-Mu

Subhanallah..

Indahnya keagungan-Mu

‘Audzubillah..

Aku berlindung pada-Mu

Ku bentangkan sajadah suci

Tuk menghadap Ilahi Rabbi

Memohon pada Pencipta langit dan bumi

Dengan segenap jiwa raga ini

Tiada daya hidupku

Tanpa cinta kasih-Mu

Engkaulah sutradara perjalanan hidupku

Memerankan skenario-Mu

Demi menggapai cinta kasih-Mu

Berharap kemenangan ada padaku

Di hari akhir milik-Mu

Laman

Free Blog Templates

welcome to my blog...
sharing ilmu, cerita-cerita atau ngegosip disini......
hehe

this is a very simple blog..because I'm a newbie here...

^_^
Powered By Blogger

Friends Link

Tag Cloud

My Playlist

 
Template by Administrator Frelia | Anak SD | Blogger