Sabtu, 26 Maret 2011

Pelajaran dari tukang bakso

Di suatu senja sepulang kantor, saya masih berkesempatan untuk ngurus tanaman di depan rumah, sambil memperhatikan beberapa anak asuh yang sedang belajar menggambar peta, juga mewarnai. Hujan rintik-rintik selalu menyertai di setiap sore di musim hujan ini. Di kala tangan sedikit berlumuran tanah kotor,terdengar suara tek…tekk…tek…, s...uara tukang bakso dorong lewat.

Sambil menyeka keringat…, ku hentikan tukang bakso itu dan memesan beberapa mangkok bakso setelah menanyakan anak-anak, siapa yang mau bakso?

“Mauuuuuuuuu…”, secara serempak dan kompak anak-anak asuhku menjawab.

Selesai makan bakso, lalu saya membayarnya….
Ada satu hal yang menggelitik pikiranku selama ini ketika saya membayarnya, si tukang bakso memisahkan uang yang diterimanya. Yang satu disimpan di laci, yang satu ke dompet, yang lainnya ke kaleng bekas kue semacam kencleng. Lalu aku bertanya atas rasa penasaranku selama ini. “Mang kalo boleh tahu, kenapa uang-uang itu Emang pisahkan? Barangkali ada tujuan ?”

“Iya pak, Emang sudah memisahkan uang ini selama jadi tukang bakso yang sudah berlangsung hampir 17 tahun. Tujuannya sederhana saja, Emang hanya ingin memisahkan mana yang menjadi hak Emang, mana yang menjadi hak orang lain/tempat ibadah, dan mana yang menjadi hak cita-cita penyempurnaan iman”.

“Maksudnya…?”, saya melanjutkan bertanya.

“Iya Pak, kan agama dan Tuhan menganjurkan kita agar bisa berbagi dengan sesama. Emang membagi 3, dengan pembagian:

1. Uang yang masuk ke dompet, artinya untuk memenuhi keperluan hidup sehari-hari Emang dan keluarga.

2. Uang yang masuk ke laci, artinya untuk infaq/sedekah, atau untuk melaksanakan ibadah Qurban. Dan alhamdulillah selama 17 tahun menjadi tukang bakso, Emang selalu ikut qurban seekor kambing, meskipun kambingnya yang ukuran sedang saja.

3. Uang yang masuk ke kencleng, karena emang ingin menyempurnakan agama yang Emang pegang yaitu Islam. Islam mewajibkan kepada umatnya yang mampu, untuk melaksanakan ibadah haji. Ibadah haji ini tentu butuh biaya yang besar. Maka Emang berdiskusi dengan istri dan istri menyetujui bahwa di setiap penghasilan harian hasil jualan bakso ini, Emang harus menyisihkan sebagian penghasilan sebagai tabungan haji. Dan insya Allah selama 17 tahun menabung, sekitar 2 tahun lagi Emang dan istri akan melaksanakan ibadah haji.”

Hatiku sangat… sangat tersentuh mendengar jawaban itu. Sungguh sebuah jawaban sederhana yang sangat mulia. Bahkan mungkin kita yang memiliki nasib sedikit lebih baik dari si emang tukang bakso tersebut, belum tentu memiliki pikiran dan rencana indah dalam hidup seperti itu. Dan seringkali berlindung di balik tidak mampu atau belum ada rejeki. Terus saya melanjutkan sedikit pertanyaan, “Iya memang bagus…, tapi kan ibadah haji itu hanya diwajibkan bagi yang mampu, termasuk memiliki kemampuan dalam biaya….”.

Iya menjawab, “Itulah sebabnya Pak. Emang justru malu kalau bicara soal mampu atau tidak mampu ini. Karena definisi mampu bukan hak pak RT atau pak RW, bukan hak pak Camat ataupun MUI. Definisi ‘mampu’ adalah sebuah definisi di mana kita diberi kebebasan untuk mendefinisikannya sendiri. Kalau kita mendefinisikan diri sendiri sebagai orang tidak mampu, maka mungkin selamanya kita akan menjadi manusia tidak mampu. Sebaliknya kalau kita mendefinisikan diri sendiri ‘mampu’, maka insya Allah dengan segala kekuasaan dan kewenangannya Allah akan memberi kemampuan pada kita”.

Masya Allah, sebuah jawaban elegan dari seorang tukang bakso.

Sahabat….
Cerita ini sangat sederhana. Semoga memberi hikmah terbaik bagi kehidupan kita. Aamiin.. Aamiin.. Ya Allah Ya Rahman Ya Karim.



Dede Farhan Aulawi
bibit Les


from:
http://www.facebook.com/pages/Klinik-HATI/180676388623956?ref=ts&sk=wall

Kasih Sayang, Kesuksesan, Kekayaan

Kasih Sayang, Kesuksesan, Kekayaan

Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah, dan ia melihat ada 3 orang pria berjanggut yang duduk di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua. Wanita itu berkata: "Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti puny...a sesuatu untuk mengganjal perut". Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, "Apakah suamimu sudah pulang?" Wanita itu menjawab, "Belum, dia sedang keluar". "Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suamimu kembali", kata pria itu.

Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan semua kejadian tadi. Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada istrinya, "Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini".

Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam."Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama sama", kata pria itu hampir bersamaan. "Lho, kenapa? tanya wanita itu karena merasa heran.

Salah seseorang pria itu berkata, "Nama dia Kekayaan," katanya sambil menunjuk seorang pria berjanggut di sebelahnya, "sedangkan yang ini bernama Kesuksesan, sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya. Sedangkan aku sendiri bernama Kasih Sayang. Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa diantara kami yang boleh masuk ke rumahmu.

"Wanita itu kembali masuk kedalam, dan memberitahu pesan pria di luar.Suaminya pun merasa heran. "Ohho... menyenangkan sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah inipenuh dengan Kekayaan."Istrinya tidak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, "Sayangku, kenapa kita tidak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen ladang pertanian kita.

"Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah. "Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Kasih Sayang yang masuk ke dalam? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Kasih Sayang."Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. "Baiklah, panggil masuk si Kasih Sayang ke dalam. Dan malam ini, Si Kasih Sayang menjadi teman santap malam kita.

Wanita itu kembali ke luar, dan bertanya kepada 3 pria itu. "Siapa diantara Anda yang bernama Kasih Sayang? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu kita malam ini.

Si Kasih Sayang bangkit, dan berjalan menuju beranda rumah. Ohho..ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta. Karena merasa heran, wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan. "Aku hanya mengundang si Kasih Sayang yang masuk ke dalam, tapi kenapa kamu ikut juga?"

Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan. "Jika Anda mengundang si Kekayaan, atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena Anda mengundang si Kasih Sayang, maka kemana pun Kasih Sayang pergi, kami akan ikut selalu bersamanya. Dimana ada Kasih Sayang, maka Kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta. Kerna, ketahuilah, sebenarnya kami berdua ini buta. Dan hanya si Kasih Sayang yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup ini.


http://www.facebook.com/pages/Klinik-HATI/180676388623956?ref=ts&sk=wall

Beginilah kehidupan kita....

BIARLAH KEHIDUPAN MEREKA..
BEGINILAH KEHIDUPAN KITA..

Jika mereka sibuk mencari cinta,
Biarlah kita sibuk mencari iman..
...
Jika mereka sibuk mencari pasangan,
Biarlah kita sibuk mencari keridhoan..

Jika mereka menangis karena kecewa bercinta,
Biarlah kita menangis karena mengenang dosa semalam..

Jika mereka cinta akan keduniawian,
Biarlah kita cinta akan Tuhan..

Jika mereka mendambakan kehidupan duniawi,
Biarlah kita dambakan ukhrowi..

keep semangat! keep ukhuwwah! dan slmt braktifitas..!
Innallaha ma'ana...


http://www.facebook.com/pages/Klinik-HATI/180676388623956?ref=ts&sk=wall

Mukjizat

¤ Mukjizat 1 Dollar 11 Sen
¤ Utk renungan bersama....


Sally adalah anak pertama dari 2 bersaudara yg masih berusia 8 thn.
Belum lama ini dia harus berhadapan dengan kenyataan bahwa adiknya, George, sakit dan harus dioperasi.
...
Orangtuanya yang berpenghasilan pas-pasan tidaklah mungkin untuk membiayai operasi yang mahal tersebut, apalagi jaminan ansuransi kesehatan telah lama ditutup karena mereka tidak kuat membayar premi. ” Hanya doa dan ’mukjizat’ yang dapat menyelamatkan adikmu!”
seru sang ayah kepada sally.

” Mukjizat? apa itu? Tanya sally dalam hati. Sesaat kemudian sally masuk ke kamar dan berdoa untuk” mukjizat” yang dia harapkan, yakni kesembuhan adiknya. Tidak lama setelah itu, sally keluar kamar
menemui adiknya.

Dia ingin tahu, apakah dengan doanya tadi George sudah sembuh atau belum? Ternyata, adik kesayangannya itu belum juga sembuh. Lalu ia kembali kekamar dan mengambil celengannya. Celengan itu lalu ia pecahkan sehingga uang logam yang ada didalamnya berhamburan.
Satu persatu uang itu dia pungut.

Setelah dihitung, celengan itu ternyata berisi uang sejumlah 1 dollar 11 sen.

Berbekal uang 1 dollar 11 sen tersebut, Sally kemudian pamit kepada orangtuanya guna membeli obat untuk adiknya di apotek seberang jalan. Dengan terharu, sang ibu melepas Sally untuk membeli obat dengan nilai uang yang sebenarnya tidak mungkin untuk menebus obat yang dimaksud.

Sesampai di apotek, sally tidak terlalu ditanggapi oleh petugas apotek, mungkin karena ia masih terlalu kecil untuk belanja. Berbagai cara dilakukannya untuk menarik perhatian petugas apotek, namun tidak juga berhasil. Ternyata sally tidak kehabisan akal, dengan
sedikit terpaksa dia mengetuk-ngetuk etalase dengan uang logamnya sehingga mengeluarkan suara yang agak bising. Akibatnya, dengan berang seorang petugas menghampiri sally dan bertanya ” Mau apa
kamu gadis kecil?”

”Saya mau membeli ’Mukjizat’ untuk kesembuhan adik saya yang sedang sakit !” jawab sally mantap sambil menunjukan uang recehnya yang berjumlah 1 dollar 11 sen tadi. ” Maaf gadis kecil, disini kami tidak
menjual ’mukjizat’. Kami hanya menjual obat-obatan. Silakan kembali kepada orangtua mu minta uang tambahan agar dapat membeli obat yang kamu maksud !” ujar petugas dengan nada kesal.

” Bu, tolonglah! Kata ayah, hanya ’mukjizat’ yang dapat menyembuhkan adik saya. Mungkin ibu bisa menolong saya ?” pinta sally.

Belum sempat sang petugas menjawab, tiba-tiba seorang pria yang mendengar ucapan sally menhampirinya.

” Siapa namamu, nak? Memangnya ’mukjizat’ seperti apa yang dibutuhkan oleh adikmu?” tanya pria tersebut.

Sally pun kemudian menceritakan hal ikhwal dirinya serta keadaan yang saat ini ia alami, sementara pria itu dengan sabar mendengarkan cerita sally.

” Adik saya, george, sudah lama sakit dan harus dioperasi. Tetapi orangtua saya tidak punya uang untuk biaya operasinya. Kata ayah, hanya ’ mukjizat’ saja yang bisa menyembuhkan adik saya. Untuk
itulah saya kemari, siapa tahu apotek ini menjual mukjizat yang ayah saya maksud !” tutur sally.

Semakin lama suara gadis kecil itu semakin parau. Bahkan, ketika menceritakan kondisi adiknya, sally mulai menangis. Cerita sally tampaknya membuat hati pria itu tersentuh.

Sudahlah nak, jangan menangis! Sekarang, dapatkah kamu pertemukan saya dengan kedua orangtuamu? Kalau bisa, saya ingin berkunjung ke rumahmu, sekaligus melihat kondisi adikmu yang sedang sakit itu.” Ungkap pria tersebut sambil memeluk sally.

Usut punya usut, pria itu ternyata seorang dokter spesialis bedah terkenal, Carlton Armstrong namanya. Singkat cerita, george akhirnya berhasil dioperasi dengan lancar sehingga kondisinya pulih seperti
semula. Operasi tersebut dilakukan langsung oleh Dr. Armstrong. Tidak hanya itu, Dr. Armstrong pun bahkan membebaskan seluruh biaya operasi.

” Operasi itu pasti sangat mahal. Kalau saja kamu tidak mempunyai keyakinan dan cinta kasih kepada adikmu, ibu tidak bisa membayangkan berapa harga yang harus dibayarkan untuk itu semua !” puji ibu sally
sambil memeluk putri kesayangannya.

” Bu, harga operasi itu 1 dollar 11sen ditambah dengan ’mukjizat’.” jawab sally dengan penuh suka cita.

KEKUATAN cinta kasih adalah ” mukjizat”. Dalam arti keajaiban yang mampu membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. ”mukjizat” dan pertolongan sang Khalik, terkadang datang secara tidak terduga, namun selalu tepat, tidak pernah terlalu
cepat dan tidak pernah datang terlambat.

Cinta kasih memang tidak ada batasnya. Bahkan cinta kasih yang sungguh-sungguh akan mampu menggerakkan cinta kasih orang lain untuk berbuat sesuatu yang berguna bagi sesama.

Sebuah puisi indah menyebutkan...

Bukan titik yang menyebabkan tinta,
melainkan tinta yang menyebabkan titik.
Bukan cantik yang menyebabkan cinta,
melainkan cintalah yang menyebabkan cantik.


Bagaimana anak kita???

¤ Jika anak dibesarkan dengan celaan... dia akan belajar memaki...

¤ Jika anak dibesarkan dengan cemoohan... dia akan belajar rendah diri...

¤ Jika anak dibesarkan dengan permusuhan... dia akan belajar berkelahi...

¤ Jika anak dibesarkan dengan hinaan... dia akan belajar menyesali diri...

¤ Jika anak dibesarkan dengan dorongan... dia akan belajar percaya diri...

¤ Jika anak dibesarkan dengan pujian... dia akan belajar menghargai...

¤ Jika anak dibesarkan dengan rasa aman... dia akan belajar menaruh kepercayaan...

¤ Jika anak dibesarkan dengan dukungan... dia akan belajar menyenangi diri sendiri...

¤ Jika anak dibesarkan dengan Kasih sayang dan persahabatan... dia akan belajar menemukan cinta dalam hidupnya...

¤ Jika anak dibesarkan dengan toleransi... dia akan belajar menahan diri...

¤ Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan... dia belajar keadilan...



from:
http://www.facebook.com/pages/Klinik-HATI/180676388623956?ref=ts&sk=wall

Jumat, 25 Maret 2011

manakah gaya belajar anda????

Dalam hal belajar mengajar, kita sering sekali terkendala dengan berbagai masalah, baik itu dari murid, cara mengajar, mood, atau segalanya. Padahal mungkin saja cara yang kita ajarkan atau kita pelajari membuat bosan, karena gaya belajar seseorang itu berbeda-beda. Ada 3 aspek modalitas belajar seseorang, yaitu:
  • visual
  • audio
  • kinestetik
walaupun masing-masing dari kita belajar dengan menggunakan ketiga modalitas tersebut pada tahapan tertentu, tapi kita pasti lebih cenderung pada salah satu diantara ketiganya.

  1. visual (belajar dengan cara melihat)
Melirik keatas bila berbicara, dan biasanya berbicara dengan cepat. Siswa yang memiliki gaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah mata/ penglihatan (visual). Maka metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih banyak serta dititik beratkan pada peragaan atau media, atau mungkin dengan cara mengajak mereka ke objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, bisa juga dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya di papan tulis.

Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video.

Di dalam kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi.
  • ciri-ciri gaya belajar visual
- Bicara agak cepat
- Mementingkan penampilan dalam berpakaian/ presentasi
- Mengingat yang dilihat dari pada yang didengar
- Lebih suka membaca daripada dibacakan
- Pembaca cepat dan tekun
- Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata-kata
- Lebih suka melakukan demonstrasi daripada pidato
- Lebih suka musik daripada seni
- Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuai jika ditulis
- Sering meminta bantuan orang lain untuk mengulangi instruksi verbal yang ada
  • Strategi untuk mempermudah belajar anak visual
- Gunakan materi visual seperti gambar-gambar, diagram, dan peta
- Gunakan warna untuk menghilite hal-hal penting
- Ajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi
- Gunakan multi-media (contohya: komputer dan video)
- Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar

2. Audio atau auditori (belajar dengan cara mendengar)

Lirikan kekiri/kekanan mendatar bila berbicara, berbicara sedang-sedang saja saja. Siswa yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga ( alat pendengarannya), untuk itu maka guru sebaiknya harus memperhatikan siswanya hingga ke alat pendengarannya.

Anak mempunyai gaya belajar audio atau auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan. Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya.

Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak auditori mendengarkannya. Anak-anak seperi ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.
  • Ciri-ciri gaya belajar audio:
- Saat bekerja suka bicara kepada diri sendiri
-
Penampilan rapi
-
Mudah terganggu oleh keributan
- Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat
-
Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
-
Menggerakkan bibir dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
- Seorang pembicara yang fasih
- Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
- Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
- Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan visual
-
Berbicara dengan irama terpola
-
Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada berirama dan warna suara
  • Strategi untuk mempermudah proses belajar anak auditori :
- Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi, baik didalam kelas maupun di dalam keluarga
- Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras
- Gunakan musik untuk mengajarkan anak
- Diskusikan ide dengan anak secara verbal
- Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia untuk mendengarkannya sebelum tidur


3. Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh)

Lirikan kebawah bila berbicara, berbicara lebih lambat. Anak yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan.
  • Ciri-ciri gaya belajar kinestetik :
- Berbicara perlahan
- Penampilan rapi
- Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan
- Belajar melalui manipulasi dan praktek
- Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
- Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca
- Merasa kesulitan menulis tapi hebat dalam bercerita
- Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca
- Menyukai permainan yang menyibukkan
- Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika memang pernah berada di tempat itu
- Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka menggunakan kata-kata yang mengandung aksi
  • Strategi untuk mempermudah proses belajar anak kinestetik:

- Jangan paksakan anak untuk belajar sampai berjam-jam
- Ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya
(contohnya: ajak dia membaca sambil bersepeda, gunakan objek sesungguhnya untuk belajar)
- Izinkan anak untuk mengunyah permen karet pada saat belajar
- Gunakan warna terang untuk menghilite hal-hal penting dalam bacaan
- Izinkan anak untuk belajar sambil mendengarkan musik

Gaya belajar dapat menentukan prestasi belajar kita. Jika diberikan strategi yang sesuai dengan gaya belajar, apalagi anak-anak karena mereka dapat berkembang dengan lebih baik. Gaya belajar otomatis tergantung dari orang yang belajar. Artinya, setiap orang mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda. Naaah,,,bagaimana dengan gaya belajar anda??????

Laman

Free Blog Templates

welcome to my blog...
sharing ilmu, cerita-cerita atau ngegosip disini......
hehe

this is a very simple blog..because I'm a newbie here...

^_^
Powered By Blogger

Friends Link

my mind

Tag Cloud

My Playlist

 
Template by Administrator Frelia | Anak SD | Blogger